Kesan Pertama Akan Terus Terpatri
Jika dibesarkan oleh orang tua yang selalu mengatakan bahwa anda adalah seorang anak yang baik, yang selalu mencintai anda, yang selalu mendorong kemajuan anda, yang selalu mendukung anda, dan selalu percaya akan kemampuan anda, tidak peduli apa pun yang telah anda lakukan atau yang gagal anda lakukan, anda akan tumbuh dengan kepercayaan bahwa anda adalah seseorang yang baik dan berharga. Pada saat anda berumur tiga tahun, kepercayaan ini akan tertanam di dalam diri anda dan menjadi dasar dari bagaimana anda memandang diri anda dan hubungannya dengan dunia anda. sejak saat itu, apa pun yang terjadi kepada diri anda, anda akan selalu berpegang teguh pada kepercayaan ini. Apa yang anda percayai ini akan menjadi kenyataan hidup bagi anda.
Jika anda dibesarkan oleh orang tua yang tidak paham betapa berpengaruhnya setiap kata dan tindak tanduk mereka dalam membentuk kepribadian anda, mereka akan dengan mudah melontarkan kritik-kritik yang destruktif, menunjukkan ketidaksetujuan, menerapkan hukuman fisik atau emosionalagar bisa menerapkan disiplin dan mengendalikan anda. Jika seorang anak nsecara terus-menerus dikritik di usianya yang masih belia, dia akan dengan segera menarik kesimpulan bahwa ada sesuatu yang tidak beres pada dirinya. Dia akan mengerti mengapa dia dikritik atau dihukum, tetapi dia akan mengasumsikan bahwa kedua orang tuanya tahu yang sebenar-benarnya tentang dirinya, dan karenanya dia memang patut diperlakukan seperti itu. dia akan mulai merasa bahwa dirinya tidak berharga atau tiodak patut dicintai. Dia tidak berhak mendapatkan penghargaan dan rasa cinta. pasti dia memang tidak berarti.
Nyaris semua masalah kepribadian yang ditemukan pada masa remaja dan dewasa berakar dari apa yang sering disebut oleh para psikolog sebagai love withheld (cinta yang tertahan). Anak memerlukan cinta layaknya bunga mawar merindukan hujan. ketika seorang anak merasa bahwa dirinya tidak dicintai, dia akan merasa tidak aman dan tidak tenteram. dia akan berpikir, "saya bukan seorang anak yang baik". dia lalu akan mulai terlibat dengan berbagai perilaku yang bersifat kompensatif untuk menutupi kegelisahan batinnya. Rasa kehilangan cinta kasih ini akan berujung pada perilaku menyimpang, masalah-masalah kepribadian, ledakan amarah, depresi, perasaan hilang harapan, ketidakadaan ambisi, dan masalah-masalah dengan orang lain atau dengan pasangan hidup.