Anugerah Waktu


" Aku akan duduk di sebuah tempat yang tidak kuberikan sedikitpun tempat syaitan."
(Umar bin Abdul Aziz)
 
 
 
   Waktu adalah momentum untuk berprestasi. Demi masa, demikian Allah bersumpah. Bukan main-main tentunya, karena Allah menegaskan bahwa sesungguhnya manusia pasti akan merugi kalau tidak memperhatikan waktu, kecuali 4 golongan:
  1. Orang yang beriman
  2. Orang yang beramal soleh
  3. Orang yang menasehati dalam kebenaran
  4. Orang yang menasehati dalam kesabaran
   Hidup adalah kumpulan waktu, yang tak mampu menggunakan waktu dialah orang ytang dijamin bakalan merugi, persis seperti orang yang sudah mati. Karena hidupnya seperti mayat, Hidup tak sopan mati bikin bau. Ujuduhu ka-adamihi Keberadaanya seperti tak ada, karena tak ada gunanya dia hidup. Orang hidup yang sudah mati inilah yang kini banyak berkeliaran, mendominasi, mempengaruhi dan menebar petaka.
   Siapa sih yang ingin hidup hanya sekedar menjadi pemain figuran, penonton urakan, atau artis murahan yang tanpa peran jelas karena visi dan misinya tak karuan. Berbagai momentum tertlewatkan, Kesuksesan minggat, bahagiapun mencelat, karena tidak bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya.
   Ada tiga hal yang tak pernah kita dapatkan kembali:
  1. KAta yang telah diucapkan.
  2. waktu yang terlewat
  3. momentum yang diabaikan
   Kita orang biasa tentu banyak keterbatasan, kekurangan, kelemahan, kegagalan, kemalasan dan sebagainya. Ubah paradigma, cara pandang kita. Jangan menyalahkan keadaan, tapi buatlah keadaan. Tak usah mempermasalahkan kelemahan, tapi ubahlah keterbatasan menjadi anak-anak prestasi tinggi, amal-amal terpuji dalam jiwa pahlawan sejati. Bicaralah dengan bekerja. Hiduplah ceria dengan kreatifitas, Cerdaskan jiwa agar bahagia. Bila orang pesimis berkata, "Masalah ini mungkin diselesaikan, tapi sulit", maka optimislah dan katakan, "Masalah ini sulit, tapi mungkin.".
   Kuncinya Kreatifitas, berpikir di luar ruang, mendobrak kebekuan, melawan kejumudan untuk mengatasi keadaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kreatif: memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan. (B.S. Wibowo. 2002:80). sedangkan kreatifitas; daya cipta menurut Kamus Istilah Manajemen LPM adalah kemampuan menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang membawa sifat baru atau mengkombinasikan ide maupun metode lama dengan cara baru. (B.S Wibowo. 2002:80).
   Misalnya sebuah keluarga yang berpenghasilan rendah, menyusun rencana untuk dapat menyekolahkan anak keperguruan tinggi dengan kerja keras, menabung, mengarahkan anaknya agar giat belajar bisa mendapat bea siswa, mengarahkan keluarganya untuk menambah penghasilan dan menghemat pengeluaran yang tidak perlu adalah termasuk berpikir kreratif dan inovatif. Inti kreatifitas dan inovasi adalah yakin dan berusaha menemukan cara-cara baru yang lebih baik untuk mengerjakan apasaja. Mampu melakukan perubahan ke arah kemajuan. Meraih prestasi dan terus menjaga serta meningkatkannya.
  
First